Senin, 31 Januari 2022

Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu



Judul                 : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-      : 7
Gelombang      : 23 dan 24
Hari/Tanggal    : Senin, 31 Januari 2022
Tema                : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Narasumber     : Prof. Richardus Eko Indrajit
Moderator        : Aam Nurhasanah


Assalamualaikum wr wb,

Kegiatan belajar menulis pada malam ini bertema "Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu" disampaikan oleh narasumber Prof. Richardus Eko Indrajit didampingi moderator andal Ibu Aam Nurhasanah. Membaca temanya saja sudah membuat saya penasaran. Begitu banyak pertanyaan yang muncul di dalam pikiran saya menulis buku dalam dua minggu diterbitkan oleh penerbit mayor. luar biasa.

Mengawali kegiatan belajar pada pertemuan ke-7 ini. Ibu Aam menyampaikan pengalamannya yang luar biasa selama mengikuti kelas belajar menulis bersama Om Jay, adalah ketika hasil karyanya menembus Penerbit Mayor dan terpajang di rak toko buku Gramedia di seluruh Indonesia tidak hanya buku fiksi. Penerbit Mayor juga menyediakan buku digital yang dapat diakses melalui situs tertentu.

Prof. Richardus Eko Indrajit mengawali kegiatan menulis semenjak tahun 1999, ketika itu usia beliau 30 tahun. Hal yang mendorong beliau menjadi seorang penulis adalah sejumlah mahasiswa beliau yang mendesak untuk menuliskan hal-hal baru pasca kerusuhan Mei 1998, yang menyebabkan mereka tidak lagi sanggup membeli buku-buku terbitan luar negeri yang mahal harganya (ingat ketika itu nilai dolar melambung tinggi tak terkendali). Diwaktu itu belum ada internet seperti sekarang ini, maka untuk mendapatkan ide menulis beliau pergi ke perpustakaan, mencari buku-buku bahasa Inggris yang berisi ilmu mengenai IT.

Setiap menemukan satu gambar yang menarik, beliau ringkas isinya, dan beliau sampaikan dalam Bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Biasanya setiap satu artikel menjelaskan mengenai satu gambar diagram dalam 3-5 halaman.Setelah kurang lebih 3 bulan, tak terasa ternyata beliau telah menulis mengenai 50 diagram, atau 50 artikel. kemudian beliau merangkumnya menjadi satu buku bunga rampai (campuran artikel seputar IT), dan mengirimkannya ke Gramedia, dan ternyata buku tersebut diborong banyak orang (terutama mahasiswa), dan sampai dicetak ulang 3 kali dalam setahun. Setelah peristiwa ini,beliau menjadi ketagihan menulis.

Setelah menulis beliau begitu banyak panggilan untuk mengisi seminar. Cita-cita beliau sejak kecil untuk dapat keliling Indonesia gratis pun tercapai, beliau mulai kerap mengisi berbagai seminar di sejumlah kota-kota di Indonesia. Akhirnya semenjak tahun 2000, beliaupun konsisten menulis buku. Setidaknya dalam satu tahun menerbitkan 2-3 buku.

Setelah buku-buku beliau diterbitkan oleh Elexmedia Komputindo, beliaupun lalu mencoba penerbit lain untuk menerbitkan buku-buku beliau. Ternyata Penerbit ANDI Yogyakarta tertarik pula untuk menerbitkan buku beliau. Buku beliau yang berjudul E-Government publikasi Penerbit ANDI, menjadi salah satu buku yang sangat populer hingga saat ini. Karena pada saat itu, belum banyak buku referensi yang membicarakannya, padahal di Indonesia isu terkait E-Government sedang hangat-hangatnya. Ingat, pada waktu itu, internet belum semaju sekarang. Sehingga beliau harus mencari sumber bacaan dari sana sini.

Ada satu peristiwa masa lalu yang menginspirasi beliau untuk menyusun buku bersama dengan guru-guru hebat selama masa pandemi ini. Yaitu peristiwa yang terjadi di masa lalu, tepatnya ketika beliau menjadi seorang asesor bagi Universitas Ahmad Dahlan.

Ketika itu beliau menjadi asesor, beliau diminta untuk mewawancarai mahasiswa dari UAD, dan bertemulah beliau dengan Sdr. Ardiansyah. adalah mahasiswa yang pintar dan kritis. Pada saat itu Ardiansyah dan teman-teman sedang ketagihan menjadi praktisi open source, yaitu software-software gratis yang berkembang sebagai bentuk "protes" dari komunitas programmer dunia atas dominasi Microsoft yang harus berbayar mahal.

Sdr. Ardiansyah bercerita bahwa dia memiliki teman sekitar 20 orang yang masing-masing ahli di satu software open source karena sering menggunakannya. Mereka beranggapan bahwa apabila seluruh Indonesia tahu mengenai fenomena software gratis ini, akan majulah negara kita.

Mendengar itu, timbulah gagasan ide. Kami berkumpul di sebuah warung dekat Bandara Adi Sutjipto, dan membuat "ide gila". beliau  meminta masing-masing mereka menulis satu buku sesuai dengan keahlian mereka, diberikannya kepada beliau, dan kemudian di edit, dan beliau minta sebuah perusahaan untuk mempublikasikannya.

Pada saat itu beliau berfungsi sebagai penulis kedua, karena memiliki peran mengedit dan menyarankan tata struktur isinya. Terkejutlah kami ketika seluruh buku kami (kurang lebih 25 buah) disepakati untuk diterbitkan. Anak-anak UAD yang ketika itu mahasiswa terkajut, dan dunia persilatan heboh. Rektor UAD saat itu terkejut ketika mendapatkan para mahasiswa mereka berhasil menerbitkan buku bersama beliau. Inilah kumpulan buku yang dimaksud di masa itu, yang ditulis bersama para mahasiswa.


Setelah itu , beliau pun semakin ketagihan menulis, karena merasa begitu besar manfaatnya bagi masyarakat. Selain Elexmedia Komputindo dan Penerbit ANDI, beliau pun mulai menulis di penerbit lain seperti Grasindo, dan lain sebagainya.

Perkenalan beliau dengan teman-teman di Penerbit ANDI Yogyakarta dimulai dengan acara bedah buku yang berjudul E-Business. Di situ beliau belajar banyak dari mereka bagaimana caranya membuat buku yang laku di pasaran. Pada saat itulah beliau berguru dengan Penerbit ANDI untuk tulisan-tulisan berikutnya.

Saat ayah beliau pensiun, beliau ingin sekali mendarmabaktikan pengalamannya bekerja sebagai ahli logistik dengan cara menerbitkan buku. Akhirnya beliau berduet bersama ayah menyusun buku. Lahirlah buku-buku fenomenal terbitan berbagai penerbit mayor seperti: supply chain management, manajemen persediaan, manajemen outsourcing, manajemen e-procurement, dan business process reengineering. Kecintaan kami berdua akan dunia perguruan tinggi melahirkan pula dua buku, yaitu Manajemen Perguruan Tinggi Moderen dan Welath Management bagi Perguruan Tinggi di Indonesia.

Semoga kawan-kawan seperjuangan di kelas belajar menulis gelombang 23 dan 24 dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan Prof. Richardus Eko Indrajit. Untuk saya sendiri semoga suatu saat nanti di saat kekuatan dan kemampuan itu sudah ada, karya yang lebih besar pun dapat dihasilkan Insya Allah. Wassalam.


Pangkalpinang, 31 Januari 2022
Rismaningsi


Jumat, 28 Januari 2022

Menulis Buku dari Karya Ilmiah


 

Judul                 : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-      : 6
Gelombang      : 23 dan 24
Hari/Tanggal    : Jum'at, 28 Januari 2022
Tema                : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Narasumber     : Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Moderator        : Raliyanti

Assalamualaikum wr wb,

Mencermati tema "Menulis Buku dari Karya Ilmia" yang diusung oleh Narasumber, Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd dengan moderator andal, Ibu Raliyanti mengelitik rasa ingin tahu saya. Bagaimana mungkin sebuah karya ilmiah yang sudah dibuat/ditulis dapat dijadikan buku ?

Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd, lahir di Kudus, 12 Juni 1989 adalah guru di SMP Negeri 8 Semarang. Beliau merupakan salah satu dari alumni kegiatan belajar menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 8 yang aktif dengan komunitas Sejuta Guru Ngeblog. Sebagai wujud kekompakan sesama alumni di gelombang 8, baru-baru ini mereka menghasilkan karya bersama berupa buku antologi yang mana beliau juga berperan sebagai editor naskah.

Beliau lulusan S2 Universitas Negeri Semarang ini juga aktif sebagai anggota Komunitas Koordinator Virtual Indonesia ( KKVI ), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) Prakarya dan IPA. Tak hanya itu, beliau juga mengambil peran sebagai pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. Di tengah kesibukan yang begitu banyak, beliau tetap bisa menghasilkan tulisan yang sudah diterbitkan.

Buku-buku karya narasumber  yang sudah bisa dinikmati para pembaca antara lain "Bahan Ajar Kimia SMA", buku antologi " Kisah Inspiratif Sang Guru", "Prahara di Tengah Pandemi", "Aku dan Corona", 1 buku seri Ekoji Academy, dan 1 buku solo yang telah berhasil diubah dari tesis dengan judul " Kiat Praktis Menulis dari Tesis Menjadi Buku". Buku ini pulalah yang dapat menjadikan bukti atas keberhasilan Narasumber dalam pembahasan tema yang diusung pada pertemuan malam ini.

Karya ilmiah tidak asing lagi di telinga kita, terutama yang bergelut di bidang penelitian dan pendidikan. Bentuk-bentuknya pun beragam, bisa berupa artikel, makalah. Penelitian Tindakan Kelas, skripsi, tesis, dan lain-lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ). Karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat dengan prinsip ilmiah, menurut data dan fakta ( observasi, eksperemen, kajian pustaka ).Yang menjadi ciri khas karya tulis ilmiah adalah konten tulisan itu sendiri, yaitu berisi kajian yang mendalam terhadap suatu masalah tertentu secara ilmiah dan memberikan solusi yang dapat dibuktikan secara ilmiah pula.

Bahasa yang digunakan juga menjadi ciri khasnya yaitu bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa indonesia ( PUEBI ), dan disusun secara efektif tidak bertele-tele agar mudah dipahami oleh pembaca.

Pada pembahasan tentang Karya Tulis Ilmiah ( KTI ), Ibu Noralita yakin bahwa para peserta sudah pernah membuat karya ilmiah. Contoh karya yang ditunjukkan oleh beliau adalah skrepsi untuk jenjang pendidikan S1, tesis untuk jenjang S2, dan PTK bagi guru-guru.

Skripsi dan tesis dibuat hanya untuk syarat kelulusan agar mendapatkan gelar. Sementara laporan PTK bagi guru hanya untuk perhitungan angka kridit yang sekaligus menjadi syarat kenaikan pangkat. Selanjutnya karya-karya ilmiah tersebut tidak dihiraukan oleh penulisnya, paling bagus hanyalah menjadi koleksi perpustakaan.

Karya Tulis Ilmiah yang berisi informasi penting berupa data dan temuan-temuan bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi masyarakat menjadi tidak bermanfaat jika hanya berada di perpustakaan. Sementara dalam penulisannya begitu sulit, penuh dengan pengorbanan lahir dan batin.

Berpijak pada pemikiran di atas maka menjadi jauh lebih berguba jika KTI tersebut diubah menjadi buku. Adapun manfaat karya ilmiah yang dibuat dalam bentuk buku dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
2. Dapat diperjualbelikan sehingga memperoleh keuntungan material badi penulis.
3. Dapat dijadikan publikasi ilmiah bagi ASN sebagai poin angka kredi. Jadi para guru akan mendapatkan poin angka kredit ganda dari laporan PTK sekaligus dari buku.
4. Dapat mendatangkan keuntungan lebih jika buku yang ditulis diminati oleh banyak orang.
5. Akan mengalir amal jariah karena kita telah membagikan ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak.

CARA KONVERSI KTI MENJADI BUKU

A. Ubah judul

Biasanya, judul KTI menggunakan bahasa ilmiah, kaki, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling tidak maksimal 5-6 kata.

Sebagai contoh, judul Skripsi "Efektivitas metode SEM berbasis Mind Map untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa mata pelajaran Kimia kelas X SMA".

Ketika diubah menjadi judul buku, menjadi :" Mudah belajar Sains dengan metode SEMMI ".lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat

B. Ubah daftar isi

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 Landasan teori
BAB 3 Metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
BAB 4 Hasil dan pembahasan
BAB 5 Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll.

Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan.

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
Sebagai contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi
2.1. Hasil belajar
2.2. Media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. Metode pembelajaran
2.5  Pembelajaran berbasis riset

ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku
BAB 2 TEORI BELAJAR
2.1. Belajar
2.2. Permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. Jenis media
3.3. Manfaat media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 Mengenal modul
4.1.Pengertian modul
4.2.Karakteristik modul
4.3.Sistematika modul
4.4.Kelebihan modul
dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

C. Berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C yaitu Communications, collaboration, creativity, dan critical thinking. Atau dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua KD yang ada

D. Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data penelitian yang penting saja

E. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

F. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

G. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

H. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit. Agar tidak dikatakan self plagiarisme, sebaiknya kita tidak hanya sekedar copy paste KTI kita untuk dijadikan buku. Kita tetap menulis ulang setiap kalimat yang ada, namun dengan tidak mengubah arti dari kalimat yang ada di KTI asli.Teknik parafrasa akan membantu penulis ketika ingin menuliskan ulang KTI nya menjadi buku.

Dari pemaparan ini dapat disimpulkan bahwa, membuat buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya. Wassalam.


Pangkalpinang, 28 Januari 2022
Rismaningsi

Rabu, 26 Januari 2022

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi


         



Judul                 : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-      : 5
Gelombang      : 23 dan 24
Hari/Tanggal    : Rabu, 26 Januari 2022
Tema                : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Narasumber     : Aam Nurhasanah, S.Pd.
Moderator        : Dail Maruf

Assalamualaikum wr wb,

Kegiatan pelatihan malam ini akan dipandu seorang moderator yang keren yaitu bpk Dail Ma'ruf . Pada malam ini adalah pertemuan ke lima  merupakan pertemuan yang luar biasa sekali, saya merasakan aura semangat dari rekan-rekan peserta pelatihan belajar menulis gelombang 23 dan 24 ditambah lagi materi tentang Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi, serta narasumber yang sangat luar biasa dengan segudang prestasi Nasional yaitu Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Adapun prestasi beliau diantaranya :41 antologi modul narasumber kelas WIMP dan Narasumber Guru Motivator Literasi Digital (GMLD)



Buku-buku karya narasumber

Mengawali karirnya sebagai penulis Ibu Aam yaitu saat belilau mengikuti kelas menulis gelombang 8. dan pada saat menjadi peserta kelas menulis gelombang 8 itu beliau masih tidak fokus dan tertinggal saat membuat resume dan sehingga tidak lulus di gelombang 8. Namun hal itu tidak menjadikan beliau patah semangat tapi membuat beliau kembali mengikuti dan bergabung di gelombang 12. Di sinilah beliau memulai dengan semangat baru dan menulis resume hingga akhir dan mulai menulis buku Antologi untuk pertama.



                                               Buku antologi pertama  yang ditulis 42 penulis



Setelah mengasah diri menjadi moderator di kelas menulis. Kemudian beliau mengikuti Lomba Blog yang di selenggarakan oleh Guru Blogger Indonesia bekerjasama dengan Guru TIK PGRI pada maret 2021 dan meraih Juara I.




                              Hasil ngeblog dan juara 1 ini beliau abadikan menjadi buku solo ke-3


Buku Parenting 4.0 adalah buku yang tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset hasil kolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit yang ditulis selama satu pekan saja. Beliau bisa menulis buku hanya dalam satu pekan saja. Caranya 1 hari beliau menulis 1 bab, 10 halaman A4, maka dalam 6 hari menjadi 60 halaman A4, kalau dipindahkan ke A5 akan menjadi 120 halaman dan 1 hari digunakan untuk editing.
Selain jadi editor, Bu Aam juga mendalami kurator hingga menghimpun naskah-naskah peserta lain dimulai dari naskah best practice kepala sekolah Wilayah Bina III Lebak.




Dari pengalaman beliau banyak hikmah yang bisa kita petik dan semoga menjadi motivasi bagi kita semua para pegiat literasi khususnya bagi saya yang masih harus banyak belajar, bahwa sebuah kegagalan itu bisa menjadi pelajaran selama kita mau untuk memperbaiki dan bangkit. jangan jadikan kegagalan itu menjadi alasan untuk meraih mimpi tapi justru menjadi alasan untuk kita terus belajar. Semoga kita bisa terus memperbaiki diri hingga bisa meraih mimpi.

Sebagai penutup menulislah dari apa yang kita sukai saja terlebih dahulu, lakukan setiap hari, semua akan berproses. Biarkan tulisan kita akan menemui takdirnya sendiri.
Rajinlah menulis hingga karya berbuah manis. Salam Literasi...


Pangkalpinang, 26 Januari 2022

Rismaningsi

Senin, 24 Januari 2022

How To be the FI



Judul                 : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-      : 4
Gelombang      : 23 dan 24
Hari/Tanggal    : Senin, 24 Januari 2022
Tema                : How To be the FI
Narasumber     : Maesaroh, M.Pd.
Moderator        : Widya Setianingsih.


Assalamualaikum wr wb,

Malam ini adalah  pertemuan ke-4 , pertemuan ini  di bersamai oleh Moderator cantik yaitu Bu Widya Ningsih dengan Narasumber hebat adalah ibu Maesaroh, M. Pd berasal dari Provinsi Banten, tepatnya dari Kota Lebak. Beliau seorang bloger, motivator dan novelis. Seorang guru muda yang multitalenta. Bu Widya memberi gelar kepada narasumber yaitu The Queen of Diction. Ratu Diksi, sebutan itu dikarenakan kepiawaian Bu Mae dalam merangkai kata-kata indah sarat makna.

Pengertian Resume adalah ringkasan atau rangkuman dari sebuah karangan atau tulisan yang panjang. Dalam resume, hanya menuliskan kembali intisari atau pokok informasi tapi tidak menghilangkan detail atau bagian penting dari tulisan tersebut. Tujuan resume adalah mengetahui materi yang disajikan dengan pemahaman yang lebih detail, tidak hanya paham namun bisa menguasai materi yang telah disampaikan. Untuk memenuhi target tersebut, maka perlu untuk menyiapkan resume dengan baik, dengan gaya menulis yang baik, agar ketika di edit menjadi sebuah buku, maka akan menjadi buku yang berkualitas.

Adapun cara untuk menulis resume yang baik dan benar yaitu sebagai berikut
1. Amati materi dari Narasumber dengan baik, Tiru bahasa Narasumber dengan tehnik parafrase, dan modifikasi menjadi bahasa sendiri.
2. Memodifikasi Bahasa Narsumber dengan gaya bahasa sendiri.
3. Menghindari Copy Paste seluruh materi Narsumber.
4. Mengembangkan materi dengan relevansi sumber lain yang berhubungan dengan materi tersebut.
5. Berikan kesimpulan/refleksi dari penjabaran materi yang diberikan Narsumber.
6. Yang terpenting dari menulis resume adalah membuatnya dengan gaya bahasa sendiri.

Sejatinya seorang penulis harus memiliki karakter, karena masih banyak pembaca yang ingin membaca tulisan bergantung pada siapa penulisnya, temanya, dan dari rating tulisan tersebut. Adapun hal yang paling sering ditemukan dalam penulisan ialah plagiarisme.
Intinya menulislah dengan gaya sendiri, jika terasa sulit kuncinya hanya belajar dan terus belajar untuk menulis. Semakin sering belajar menulis semakin terampil menulis dengan kekhasan.

Banyak cara untuk menjadi penulis handal, salah satunya adalah harus bersifat tegar dan memiliki mental baja dalam menulis yaitu dengan cara :
1. Tanamkan sikap percaya diri.
2. Siap dengan segala kritikan.
3. Bangunlah tulisan di berbagai Blog, dalam artian bukan hanya 1 Blog.

Menurut Narasumber, bagi seorang blogger pemula, kita perlu mengenalkan aroma tulisan kita pada khalayak ramai. Oleh sebab itu perlu cepat menulis di blog. Dalam kegiatan Belajar Menulis, jika tulisan kita di urutan teratas, besar kemungkinan akan memiliki pengunjung paling banyak. Hal ini bisa menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang blogger pemula dan termotivasi untuk meluncurkan tulisan-tulisan berikutnya.

Sebagai penutup pesan yang disampaikan oleh ibu maesaroh adalah "jadilah manusia cerdas yang siap memberi perubahan" Wassalam.

Pangkalpinang, 24 Januari 2022
Rismaningsi

Minggu, 23 Januari 2022

Menjadikan Menulis sebagai Passion

                                     


Judul                 : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-       : 2
Gelombang        : 23 dan 24
Hari/Tanggal     : Rabu, 19 Januari 2022
Tema                 : Menulis Sebagai Passion
Narasumber      : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd
Moderator         : Ibu Helwiyah


Assalamualaikum Wr Wb,

Materi pelatihan guru belajar menulis PGRI pada Pertemuan ke-2 "Menjadikan Menulis Sebagai Passion" yang akan disampaikan oleh Narasumber Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd atau biasa disapa dengan Bu Kanjeng dengan didampingi moderator Ibu Helwiyah. Bu Kanjeng mengawali materi ini dengan memotivasi seluruh peserta belajar meningkatkan kualitas diri dalam kelas belajar menulis PGRI asuhan Om Jay..

Sebagai penulis pemula pada pemaparannya malam ini menyatakan ada beberapa alasan mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir yang mana profesi menulis merupakan salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial meskipun dalam kenyataannya banyak kendala yang mungkin kita temukan misalnya perasaan tidak percaya diri, merasa tidak berbakat menulis, tidak mempunyai ide, tidak mempunyai waktu, tidak mau dikritik ataupun kita tidak suka menulis.

Sebenarnya ada banyak alasan kita untuk menulis misalnya saja untuk meninggalkan jejak digital saat kita ingin menulis maka segeralah untuk menulis tidak perlu menunda waktu karena ide menulis datangnya seketika kalau kita tunda bisa saja ide itu hilang setelah berlalunya waktu , untuk itu menjadi penulis tidaklah bicara bakat jika kita sering melakukannya dengan sendirinya menjadi terampil dalam menulis. Dan yang tak kalah penting yang harus dimiliki seorang penulis yaitu kesabaran dalam menulis apalagi penulis pemula sebaiknya lebih fokos dan tekun dalam proses penulisan.

Adapun langkah-langkah jika kita ingin menjadi penulis yang baik yaitu :

1. READ (Baca)
Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku yang baik yang bersifat general (Umum) Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita)

2.DISCUSS (Diskusi)
Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat.

3. LOOK & FEEL (Lihat & Rasakan)
Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media.

4. SOCIALIZE (Sosialisasi)
Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap.

Ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan dalam menulis yaitu:

1. Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide
Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming.

2. Menentukan Tujuan, Genre, dan Segmen Pembaca
Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable.

3. Menentukan Topik
Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih, dan siapa sasaran pembacanya. Misalnya, tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan populer. Jika sasarannya adalah orang tua (manula), maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik “Hidup sehat di usia senja”.

4. Membuat Outline
Outline merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.

5. Mengumpulkan Bahan Materi / Buku
Penulis wajib membaca banyak buku dari sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan. Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

Selanjutnya di dalam proses menulis kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini agar tulisan kita bisa menjadi karya nyata.
  • Target Waktu, yaitu disesuaikan dengan bentuk karya yang ingin kita capai. Hal ini perlu dilakukan agar karya kita cepat terealisasi.
  • Disiplin, yaitu perlu diterapkan agar kita tidak lalai yang menyebabkan target waktu yang telah direncanakan menjadi berantakan.
  • Kenyamanan yaitu dengan terciptanya kenyamanan, maka kita bisa berkonsentrasi dalam menulis dan ige-ibe yang ingin kita tulis dapat mengalir dengan lancar.
  • Fasilitas untuk mendukung kegiatan menulis diperlukan fasilitas yang baik, Jika fasilitas kurang baik, maka kegiatan menulis kita menjadi terlambat. 
  • Mood booster, diperlukan agar kita bersemangat terus dalam menulis. Jika mood booster terjaga maka tulisan pun akan dapat diselesaikan dengan baik sesuai target yang telah ditetapkan.
Berukut ini merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah naska tulisan selesai.

1. Editing/Penyuntingan yaitu membaca ulang, pada tahap ini penulis perlu membaca ulang naska untuk memeriksa apakah  terdapat penulisan yang tidak sesuai dengan kaedah yang benar meliputi ejaan, tanda baca, pilihan kata, atau kalimat. Jika ada kesalahan maka lakukan perbaikan.

2. Revisi/Revising yaitu pada tahap ini penulis perlu membaca ulang tulisan untuk mengubah bagian naska yang kurang tepat setelah dievaluasi dan menambah kata-kata lain yang sesuai.

3. Publishing/penerbitan. Apabila naskah sudah dirasakan baik dan benar, maka tulisan pun siap diterbitkan setelah melalui proses pengiriman naskah pracetak, percetakan dan promosi karya.

Maka dari itu untuk menjadikan menulis sebagai pasion itu bisa dikatakan mudah bagi yang mempunyai keinginan dan motivasi untuk maju dan terus mencoba kan tetapi bagi mereka yang mungkin memang tidak mempunyai keinginan ini akan menjadi sesuatu hal yang boleh dikatakan sulit, namun sebagai guru era digital sebaiknya kita bisa menorehkan prestasi dengan terus berkarya. untuk itu mari sahabat semua mulai lah untuk menulis dan menulis lah setiap dan perhatikan apa yang terjadi.


Pangkalpinang, 19 Januari 2022
Rismaningsi

Blog dan Youtube Mengantarkanku Menjadi Guru Inspiratif Tingkat Nasional

                  


Judul              :  Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-    : 3
Gelombang    : 23 dan 24
Hari/Tanggal : Jum'at, 21 Januari 2022
Narasumber   : Rita Wati, S.Kom
Moderator      : Ibu Rosminiyati


Assalamualaikum wr wb,

Pertemuan pada malam ini pertemuan yang ke-3 yang akan dipandu oleh seorang moderator sekaligus guru berbakat dari SMK Negeri 2 Pangkalpinag Ibu Rosminiyati, dan narasumber yang akan membersamai kita adalah Ibu Rita Wati, S.Köm yang merupakan seoarang guru, blogger, penulis, moderator dan juga seorang youtuber. Ibu Rita dilahirkan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau dari orang tua yang berdarah minang. Masa kecil hingga remaja beliau habiskan di Tanjung Pinang, lalu beliau melanjutkan studinya ke Yogyakarta, lalu bekerja di Serang dan setelah menikah menetap di Bali. Begitu banyak buku yang telah beliau tulis, baik itu buku solo, kolaborasi, maupun buku antologi. Demikian juga dengan prestasi yang begitu banyak telah beliau raih. 

Awal mula ketertarikannya dengan menulis sudah cukup lama, sejak 2 dekade lalu tahun 2001 di awal beliau menjadi mahasiswa. Pada saat itu beliau berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Akan tetapi beliau tidak tahu mau menulis apa dan bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut jauh terpendam tanpa ada realisasi. Empat tahun kemudian tepatnya di tahun 2005, keinginan untuk menulis mulai mengebu kembali. Meskipun demikian beliau tidak terlalu aktif untuk mencari tahu grup belajar menulis, apalagi saat itu tidak seramai seperti sekarang.

Menjadi blogger dan youtuber bagi guru sangat bermanfaat sebagai ilmu jariyah/ amalan yang tidak terputus selama ilmu itu masih dipakai. Dulunya beliau bukan seorang blogger ataupun seorang youtuber. Tetapi keadaan yang memaksa pembelajaran yang di lakukan secara daring dan dari sanalah beliau mulai membuat tutorial pembelajaran dalam youtube. Beliau juga sudah banyak memposting tulisan maupun video. Dari situlah timbul rasa percaya diri untuk mengikuti lomba-lomba.

Blog dan youtube menjadi sarana Bu Rita untuk membuat media dan materi pembelajaran. Tujuan beliau menulis materi di blog dan membuat video pembelajaran di youtube sebagai salah satu cara beliau mengajar siswa. Namun seiring waktu beliau juga aktif menulis baik artikel, cerpen, resume menulis , artikel, dll. Ratusan tulisan dan video yang beliau hasilkan dan akhirnya membuat kepercayaan diri beliau muncul. Akhirnya beliau mulai memberanikan diri untuk mengikuti lomba-lomba penulisan. Ternyata usaha keras Bu Rita membuahkan hasil. Dari sekian banyak prestasi beliau, puncaknya Bu Rita terpilih menjadi juara satu lomba blog PGRI dan guru inspiratif tingkat nasional.




                                                         Buku-buku karya narasumber

Dimulai dari lomba blog di PGRI pada tahun 2020 dan berkat kepercayaan diri beliau berhasil mendapat peringkat ke-8 Nasional. Berawal dari sana beliau banyak mengikuti event-event lomba blog. Tentunya jika mengikuti lomba-lomba tersebut ada kalah dan menangnya, tetapi beliau selalu berusaha dan tidak putus asa akhirnya sampailah beliau berhasil menjadi juara ke-1 lomba blog PGRI Tingkat Nasional. Dari sanalah muncul keyakinan “Usaha tidak Menghianati Hasil”.

Berikut adalah salah satu contoh link YouTube Narasumber.


Begitupun tujuan yang beliau pikirkan pada saat menulis materi di blog dan membuat video pembelajaran di youtube adalah sebagai salah satu cara beliau mengajar kepada siswa. Akan tetapi seiring berjalan waktu beliau juga menjadi aktif menulis baik itu cerpen, resume menulis, artikel, PPPK, dll.

Blog/ Weblog adalah sebuah website atau jurnal online yang berisi informasi berbentuk tulisan yang dimuat sebagai posting pada sebuah halaman web. Konten atau postingan pada sebuah blog seringkali diperbaharui secara berkala.

Youtube adalah sebuah website yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi video yang mereka miliki, atau sebatas menikmati berbagai video klip yang diunggah oleh berbagai pihak.

Dari sini blog dan youtobe alat yang sangat berguna untuk siapapun terutama bagi penulis untuk selalu membiasakan menulis dengan menulis maka tunggulah kejutan akan hadir. Wassalam...


Pangkalpinang, 21 Janurai 2022
Rismaningsi

Ide Menulis Bagi Guru

  


                            


Resume               :  Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan Ke-    : 1
Gelombang          : 23 dan 24
Waktu                  : Senin, 17 Januari 2022
Tema                    : Ide Menulis Bagi Guru
Narasumber         : Wijaya Kusumah, M.Pd
Moderator            : Maesaroh, M.Pd

Assalamualaikum wr wb,

Malam ini adalah malam pertama bagi saya untuk mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis PGRI . Acara ini dipandu oleh seorang moderator yaitu Ibu Maesaroh. Diawal Ibu Maesaroh memperkenalkan narasumber yaitu Bapak Wijaya Kusumah yang akrab dipanggil Om Jay. Om Jay pun mengawali pemaparan dengan ucapan Salam dan memperkenalkan diri. beliau pun menyampaikan bahwa untuk menulis itu tidak hanya bagi mereka yang suka menulis karena beliaupun pada awalnya bukanlah seorang Guru yang suka menulis namun berkat pertemuannya dengan seorang bloger yang juga seorang kepala sekolah telah mengantarkan Beliau menjadi Guru Bloger yang sangat menginspirasi banyak Guru di seluruh Nusantara. dan berkah dari menulis telah mengantarkan beliau ke berbagai belahan dunia.

Diawal pertemuan Om Jay mengatakan bahwa menulis itu mengasyikan. Dari menulis kita dapat mengenal diri kita sendiri, dari menulis juga kita dapat menemukan ide-ide cemerlang yang ada didepan mata kita. Ide itu sendiri dapat muncul dari mana saja, dapat dari sekeliling kita, di depan mata kita, atau bahkan diri kita sendiri. Cerita kita sendirian bisa dijadikan bahan tulisan yang mencekam atau menggembirakan. Saat kita sedang sendiri, terkadang munculah ide-ide menulis tapi untuk dapat menyalurkan ide menulis itu kita harus belajar menulis tanpa ide. Adapun cara menulis tanpa ide adalah dengan cara menuliskan apa yang kita rasakan. Apa yang kita lakukan dan apa yang kita inginkan. Menulis pada hakekatnya menyampaikan pesan. Kita harus dapat menyampaikan pesan tersebut kepada pembaca. Buatlah pembaca tertarik di awal alinea kita. Sehingga pembaca akan melanjutkan ke alinea berikutnya.

Betul kata Om Jay “Ide menulis bisa dimulai dari diri sendiri”. Saya pun demikian, apa yang saya ketahui jika ada ide, maka langsung menulis. Apalagi jika menemukan kata-kata yang menurut saya menarik. Walaupun hanya bermodal satu atau dua kata saya catat terlebih dahulu. Jika tidak langsung muncul ide untuk melanjutkan kata-kata tersebut menjadi pantun, quote, puisi, atau cerita maka saya simpan saja. Apabila beberapa jam saya coba membaca namun tetap belum ada ide, saya yakin di hari berikutnya muncul ide hingga terciptakan sebuah karya. Dalam hal ini Om Jay pun berpesan “Tulis saja ide nanti disambungkan, akhirnya menyambung, dan jangan menulis langsung diedit!”.

Setelah memaparkan bagaimana menulis tanpa ide. Om Jay melanjutkan materinya. Beliau menuliskan bahwa Untuk guru sendiri kebanyakan sudah lulus kuliah dalam artian sarjana S1. Oleh karena itu, kemampuan menulis guru Indonesia sebenarnya tidak diragukan lagi. Sebab sudah pernah menulis skripsi. Bahkan ada guru yang sudah menulis tesis dan disertasi. Masalahnya itu adalah kurang berlatih menulis setiap harinya. Kita belum sempat untuk duduk sebentar membaca tulisan orang lain. Itulah salah satu alasan mengapa banyak guru yang belum terampil dalam menulis. Sebab setelah ujian skripsi, kemampuan menulisnya seolah tersembunyi di balik lemari Perpustakaan.

Menulis harus didasari rasa senang. Rasa bosan terkadang menghantui, itu merupakan hal biasa yang penting kita tidak putus asa. Kita yakin saja, bahwa ide berkarya akan selalu muncul ketika kita berusaha jeli melihat keadaan. Saya baru tahu, ternyata Om Jay mempunyai mantra ajaib “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”. Pesan Om Jay di akhir sesi belajar menulis “Menulis itu bekerja untuk keabadian. Menulislah dari hatimu maka engkau akan bertemu dengan pembaca setiamu!”. Pesan tersebut memantapkan saya untuk terus belajar menulis, hingga menemukan pembaca setia karya-karya saya.

Seperti juga pada malam ini Om Jay mengajak kita untuk menulis sebanyak 3 paragraf dengan tema satu kata PGRI dalam waktu 5 menit. dengan cepat para peserta pun mengirimkan tulisannya. itu membuktikan bahwa sebenarnya menulis itu bukan karena suka menulis tapi juga adanya kemauan dan motivasi. Jadi marilah kita belajar dan terus belajar untuk terus menulis apapun yang dapat kita tulis.

Pelatihan belajar menulis ini ditutup dengan sesi tanya jawab. Satu pertanyaan yang sangat menarik sekali disampaikan oleh salah satu peserta yaitu ibu Rismaya, seorang guru dari SMKN 1 Pangkalpinang, pertanyaanya adalah bagaimana membuat alinea pembuka menarik, sehingga para pembaca tertarik untuk membaca alinea selanjutnya. Jawaban singkat yang disampaikan oleh narasumber adalah, ajak pembaca untuk melihat dan merasakan apa yang kita rasakan. Memaksakan diri untuk menulis dan membaca tulisan karya orang lain. Wassalam.

Pangkalpinang, 17 Januari 2022
Rismaningsi

Kamis, 20 Januari 2022

Menjadikan Menulis Sebagai Passion




Judul               : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-     : 2
Gelombang      : 23 dan 24
Hari/Tanggal    : Rabu, 19 Januari 2022
Tema                : Menjadikan Menulis Sebagai Passion
Narasumber     : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd
Moderator       :  Ibu Helwiyah

Assalamualaikum Wr Wb,

Materi pelatihan guru belajar menulis PGRI pada Pertemuan ke-2 "Menjadikan Menulis Sebagai Passion" yang akan disampaikan oleh Narasumber Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd dan dipandu oleh Ibu Helwiyah sebagai moderator.

Sebagai penulis pemula pada pemaparannya malam ini menyatakan ada beberapa alasan mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir yang mana profesi menulis merupakan salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial meskipun dalam kenyataannya banyak kendala yang mungkin kita temukan misalnya perasaan tidak percaya diri, merasa tidak berbakat menulis, tidak mempunyai ide, tidak mempunyai waktu, tidak mau dikritik ataupun kita tidak suka menulis.

Sebenarnya ada banyak alasan kita untuk menulis misalnya saja untuk meninggalkan jejak digital saat kita ingin menulis maka segeralah untuk menulis tidak perlu menunda waktu karena ide menulis datangnya seketika kalau kita tunda bisa saja ide itu hilang setelah berlalunya waktu , untuk itu menjadi penulis tidaklah bicara bakat jika kita sering melakukannya dengan sendirinya menjadi terampil dalam menulis. Dan yang tak kalah penting yang harus dimiliki seorang penulis yaitu kesabaran dalam menulis apalagi penulis pemula sebaiknya lebih fokos dan tekun dalam proses penulisan.

Adapun. langkah langkah untuk menjadi penulis yang baik yaitu.;

1. Read, untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat      mum maupun spesifik

2. Discus, hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektik akan bahan        bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau diri kita sendiri.

3. Look & Feel, baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca dimedia

4. Socialize, berapa banyak pengetahuan pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap

Selain itu juga ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan dalam menulis yaitu:

1. Kita harus dapat menggali dan menemukan ide-ide atau gagasan tentang apa yang ingin kita tulis,

2. Menentukan tujuan Genre dan Segmen pembaca,

3. Menentukan topik,

4. Membuat 0utline

5. Mengumpulkan bahan materi.


Untuk terwujudnya hasil karya kita, kita butuh yang namanya:

1. Editing yaitu membaca ulang
2. Revisi yaitu mengubah bagian naska yang kurang tepat setelah dievaluasi dan menambah kata-kata
    lain yang sesuai
3. Publishing yaitu pengiriman naskah pracetak, percetakan dan promosi karya.

Demikianlah artikel ini ditulis dan sebagai resume pada pertemuan ke-2 yang bertemakan " Menjadikan Menulis Sebagai Passion" Salam Literasi dan Selamat Berkarya.


Pangkalpinang, 19 Januari 2022
Rismaningsi





Senin, 17 Januari 2022

Menjadikan Menulis Sebagai Passion






Judul                     : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-          : 2
Gelombang          :  23 dan 24
Hari/Tanggal         : Rabu, 19 Januari 2022
Tema                    : Menjadikan Menulis Sebagai Passion 
Narasumber         : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd
Moderator            : Ibu Helwiyah


Assalamualaikum wr wb, 

Materi pelatihan guru belajar menulis PGRI pada Pertemuan ke-2 "Menjadikan Menulis Sebagai Passion" yang akan disampaikan oleh Narasumber Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd dan dipandu oleh Ibu Helwiyah sebagai moderator.

Sebagai penulis pemula pada pemaparannya malam ini menyatakan ada beberapa alasan mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir yang mana profesi menulis merupakan salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial meskipun dalam kenyataannya banyak kendala yang mungkin kita temukan misalnya perasaan tidak percaya diri, merasa tidak berbakat menulis, tidak mempunyai ide, tidak mempunyai waktu, tidak mau dikritik ataupun kita tidak suka menulis.

Sebenarnya ada banyak alasan kita untuk menulis misalnya saja untuk meninggalkan jejak digital saat kita ingin menulis maka segeralah untuk menulis tidak perlu menunda waktu karena ide menulis datangnya seketika kalau kita tunda bisa saja ide itu hilang setelah berlalunya waktu, untuk itu menjadi penulis tidaklah bicara bakat jika kita sering melakukannya dengan sendirinya menjadi terampil dalam menulis. 

Dan yang tak kalah penting yang harus dimiliki seorang penulis yaitu kesabaran dalam menulis apalagi penulis pemula sebaiknya lebih fokos dan tekun dalam proses penulisan.

Adapun. langkah langkah untuk menjadi penulis yang baik yaitu:

1. Read, untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat mum maupun spesifik

2. Discus, hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektik akan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau diri kita sendiri.

3. Look & Feel baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca dimedia

4. Socialize berapa banyak pengetahuan pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap

Selain itu juga ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan dalam menulis yaitu:

1. Kita harus dapat menggali dan menemukan ide-ide atau gagasan tentang apa yang ingin  kita tulis.

2. Menentukan tujuan Genre dan Segmen pembaca,

3. Menentukan topik,

4. Membuat 0utline

5. Mengumpulkan bahan materi.


Untuk terwujudnya hasil karya kita, kita butuh yang namanya :

1. Editing yaitu membaca ulang

2. Revisi yaitu mengubah bagian naska yang kurang tepat setelah dievaluasi dan menambah      kata-kata lain yang sesuai.

3. Publishing yaitu pengiriman naskah pracetak, percetakan dan promosi karya.

Demikianlah artikel ini ditulis dan sebagai resume pada pertemuan ke-2 yang bertemakan      "Menjadikan Menulis Sebagai Passion" Salam Literasi dan Selamat Berkarya.


Pangkalpinang, 19 Januari 2022
Rismaningsi










Mengelola Taman Bacaan

  J udul                        : Pelatihan Belajar Menulis PGRI Resume ke-            : 30 Gelombang            : 23 dan 24 Hari/Tanggal   ...