Resume : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan Ke- : 1
Gelombang : 23 dan 24
Waktu : Senin, 17 Januari 2022
Tema : Ide Menulis Bagi Guru
Narasumber : Wijaya Kusumah, M.Pd
Moderator : Maesaroh, M.Pd
Assalamualaikum wr wb,
Malam ini adalah malam pertama bagi saya untuk mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis PGRI . Acara ini dipandu oleh seorang moderator yaitu Ibu Maesaroh. Diawal Ibu Maesaroh memperkenalkan narasumber yaitu Bapak Wijaya Kusumah yang akrab dipanggil Om Jay. Om Jay pun mengawali pemaparan dengan ucapan Salam dan memperkenalkan diri. beliau pun menyampaikan bahwa untuk menulis itu tidak hanya bagi mereka yang suka menulis karena beliaupun pada awalnya bukanlah seorang Guru yang suka menulis namun berkat pertemuannya dengan seorang bloger yang juga seorang kepala sekolah telah mengantarkan Beliau menjadi Guru Bloger yang sangat menginspirasi banyak Guru di seluruh Nusantara. dan berkah dari menulis telah mengantarkan beliau ke berbagai belahan dunia.
Diawal pertemuan Om Jay mengatakan bahwa menulis itu mengasyikan. Dari menulis kita dapat mengenal diri kita sendiri, dari menulis juga kita dapat menemukan ide-ide cemerlang yang ada didepan mata kita. Ide itu sendiri dapat muncul dari mana saja, dapat dari sekeliling kita, di depan mata kita, atau bahkan diri kita sendiri. Cerita kita sendirian bisa dijadikan bahan tulisan yang mencekam atau menggembirakan. Saat kita sedang sendiri, terkadang munculah ide-ide menulis tapi untuk dapat menyalurkan ide menulis itu kita harus belajar menulis tanpa ide. Adapun cara menulis tanpa ide adalah dengan cara menuliskan apa yang kita rasakan. Apa yang kita lakukan dan apa yang kita inginkan. Menulis pada hakekatnya menyampaikan pesan. Kita harus dapat menyampaikan pesan tersebut kepada pembaca. Buatlah pembaca tertarik di awal alinea kita. Sehingga pembaca akan melanjutkan ke alinea berikutnya.
Betul kata Om Jay “Ide menulis bisa dimulai dari diri sendiri”. Saya pun demikian, apa yang saya ketahui jika ada ide, maka langsung menulis. Apalagi jika menemukan kata-kata yang menurut saya menarik. Walaupun hanya bermodal satu atau dua kata saya catat terlebih dahulu. Jika tidak langsung muncul ide untuk melanjutkan kata-kata tersebut menjadi pantun, quote, puisi, atau cerita maka saya simpan saja. Apabila beberapa jam saya coba membaca namun tetap belum ada ide, saya yakin di hari berikutnya muncul ide hingga terciptakan sebuah karya. Dalam hal ini Om Jay pun berpesan “Tulis saja ide nanti disambungkan, akhirnya menyambung, dan jangan menulis langsung diedit!”.
Setelah memaparkan bagaimana menulis tanpa ide. Om Jay melanjutkan materinya. Beliau menuliskan bahwa Untuk guru sendiri kebanyakan sudah lulus kuliah dalam artian sarjana S1. Oleh karena itu, kemampuan menulis guru Indonesia sebenarnya tidak diragukan lagi. Sebab sudah pernah menulis skripsi. Bahkan ada guru yang sudah menulis tesis dan disertasi. Masalahnya itu adalah kurang berlatih menulis setiap harinya. Kita belum sempat untuk duduk sebentar membaca tulisan orang lain. Itulah salah satu alasan mengapa banyak guru yang belum terampil dalam menulis. Sebab setelah ujian skripsi, kemampuan menulisnya seolah tersembunyi di balik lemari Perpustakaan.
Menulis harus didasari rasa senang. Rasa bosan terkadang menghantui, itu merupakan hal biasa yang penting kita tidak putus asa. Kita yakin saja, bahwa ide berkarya akan selalu muncul ketika kita berusaha jeli melihat keadaan. Saya baru tahu, ternyata Om Jay mempunyai mantra ajaib “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”. Pesan Om Jay di akhir sesi belajar menulis “Menulis itu bekerja untuk keabadian. Menulislah dari hatimu maka engkau akan bertemu dengan pembaca setiamu!”. Pesan tersebut memantapkan saya untuk terus belajar menulis, hingga menemukan pembaca setia karya-karya saya.
Seperti juga pada malam ini Om Jay mengajak kita untuk menulis sebanyak 3 paragraf dengan tema satu kata PGRI dalam waktu 5 menit. dengan cepat para peserta pun mengirimkan tulisannya. itu membuktikan bahwa sebenarnya menulis itu bukan karena suka menulis tapi juga adanya kemauan dan motivasi. Jadi marilah kita belajar dan terus belajar untuk terus menulis apapun yang dapat kita tulis.
Pelatihan belajar menulis ini ditutup dengan sesi tanya jawab. Satu pertanyaan yang sangat menarik sekali disampaikan oleh salah satu peserta yaitu ibu Rismaya, seorang guru dari SMKN 1 Pangkalpinang, pertanyaanya adalah bagaimana membuat alinea pembuka menarik, sehingga para pembaca tertarik untuk membaca alinea selanjutnya. Jawaban singkat yang disampaikan oleh narasumber adalah, ajak pembaca untuk melihat dan merasakan apa yang kita rasakan. Memaksakan diri untuk menulis dan membaca tulisan karya orang lain. Wassalam.
Pangkalpinang, 17 Januari 2022
Rismaningsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar