Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke- : 11
Gelombang : 23 dan 24
Hari/Tanggal : Rabu, 09 Februari 2022
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber : Sudomo, S.Pt.
Moderator : Ibu Helwiyah
Assalamualaikum wr wb,
Kegiatan pada malam ini adalah pertemuan ke-11 merupakan pertemuan yang luar biasa sekali, saya merasakan aura semangat dari rekan-rekan peserta pelatihan belajar menulis gelombang 23 dan 24 ditambah lagi materi bertemakan "Kiat Menulis Cerita Fiksi", sepertinya menjawab keinginan saya yang sudah lama terpendam. Mempunyai semangat yang tinggi untuk belajar, mengharapkan narasumber Bapak Sudomo, S.Pt, dengan didampingi Ibu Helwiyah sebagai moderator andal dapat mengantarkan saya menjadi penulis cerita fiksi yang sudah lama dirindukan.
Sebelum menyajikan materi inti, kita simak profil beliau, Bapak Sudomo, S.Pt dengan nama panggilan Pak Momo DM atau Mazmo, beliau, lahir di Sukoharjo, 27 Maret 1975. Lulusan S1 Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ini seorang guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Beliau memaparkan tentang pengalaman menulisnya berupa lomba-lomba menulis dan menerbitkan buku. Adapun lomba-lomba yang pernah diikuti yaitu menulis puisi tahun 2007, menulis desain pembelajaran 2010, menulis novel sebulan tahun 2014, menulis cerita anak tahun 2015, menulis teks literasi tahun 2016, menulis teks literasi tahun 2019, menulis cerita rakyat Sasak tahun 2012-2020 dan menulis di blog PGRI tahun 2021.
Tak hanya menulis di blog, beliau pun terus mengasah kepiawaiannya menulis dengan mengikuti berbagai kelas menulis, yaitu kelas menulis PGRI, kelas telegram penaguru, kelas menerbitkan buku ber-ISBN, kelas menulis komunitas penerbit, dan kelas menulis komunitas sekolah. Untuk menambah jaringan dan kolaborasi dalam menulis, beliau bergabung dalam komunitas menulis yaitu: Cakrawala blogger guru Nasional, Lombok blogger, komunitas praktisi sekolah, dan BIZP Mataram.
Sesuai pembuka yang telah disampaikan Bu Helwiyah, beliau adalah penulis fiksi orang pertama yang menulis resume Kelas Menulis dalam bentuk fiksi. Beliau menyajikan resumenya dengan cara berbeda yaitu dalam bentuk fiksi. Ternyata beliau rasakan lebih seru. Tulisan-tulisan resume yang dikemas dalam bentuk fiksi itu pun diterbitkan.
Namun, cukup lama beliau tidak menulis fiksi karena terbentur dengan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 tahun kemarin. Menulis di blog pun lebih banyak tentang guru penggerak.Terlebih saat ini dipercaya menjadi Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat, aktivitas menulis berubah menjadi seputar kiprah komunitas.
Paparan materi malam ini mencakup: mengapa harus belajar menulis fiksi, syarat-syarat untuk bisa menulis fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan cara menulis cerita fiksi.
Mengapa Harus Belajar Menulis Fiksi?
Pertama, salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-murid kita.
Kedua, menulis fiksi merupakan cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.
Ketiga, cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
Keempat, menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku.
Persyaratan Untuk Bisa Menulis Fiksi adalah:
1. Komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi, baik melalui postingan blog atau kompetisi.
2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.
3. Banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.
4. Mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.
Unsur-unsur Pembangun Cerita Fiksi adalah:
1. Tema, adalah merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah. Selain itu, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita.
2. Premis, adalah merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh: Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia. Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter.
3. Alur/plot, adalah merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
4. Penokohan, adalah merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
5. Latar/setting, adalah merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana.
6. Sudut pandang, adalah merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.
Kiat-kiat untuk menulis cerita fiksi adalah:
1. Niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis
2.Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
3. Terkait ide dan genre, catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.
4. Outline/kerangka karangan. Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi:
- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita.
- Membuat premis sesuai tema.
- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya.
- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik.
- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail.
- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik.
- Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
- Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca.
- Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh.
- Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi.
- Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas.
- Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi).
- Membuat ending yang baik.
- Jangan menulis sambil mengedit.
- Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita.
- Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri.
- Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Dari pemaparan Pak Sudomo tentang menulis cerita fiksi terkait alasan kita mengapa harus belajar menulis fiksi, syarat-syarat bisa menulis fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan cara menulis cerita fiksi, semakin membuka wawasan kita untuk menulis berbagai kisah nyata pun bisa difiksikan, jika di kemas dengan baik akan memberikan manfaat yang luar biasa. Wassalam.
Pangkalpinang, 09 Februari 2022
Rismaningsi
Materi yg sangat berkesan di hati
BalasHapusTerima kasih Om Jay atas kunjungannya mohon bimbingannya
HapusPemaparannya bagus bu Risma...Top
BalasHapusTerima kasih kunjungannya tetap semangat
HapusIbu, semakin hari ringkasannya makin padat. Sukses selalu dan tetap semangat🥰
BalasHapusTerima kasih bu may insya allah akan selalu semangat
HapusSelamat malam dan tetap semangat Bu...
BalasHapusBlog dan tulisan mantap..
Terima kasih atas kunjungannya kita semangat bu
HapusBagus resumneya bu
BalasHapusTerima kasih bu atas kunjungannya
HapusMuaaaantaaaap dech
BalasHapusKeren sekali Bu sukses selalu ya Bu
BalasHapusYa bu semoga kita sukses ..amin
HapusMantap, lengkap dan apik.
BalasHapusTerima kasih bu
HapusKomplit, semangat ibu
BalasHapusYa kita semangat buk yusbi makasih
HapusCara penyajian dan tampilannya bagus. Sukses selalu...
BalasHapusTerima kasih pak fran atas kunjungannya
HapusKomplit mbak
BalasHapusTerima kasih kunjungannya
HapusYuh menulis fiksi
BalasHapusAyo kita belajar..
HapusMakasih bu mari kita semangat
BalasHapus