Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke- : 20
Gelombang : 23 dan 24
Hari/Tanggal : Rabu , 02 Maret 2022
Tema : Menguak Dapur Penerbit Mayor
Narasumber : Edi S. Mulyanta, S. Si. M.T.
Moderator : Bapak Mulyadi
Assalamualaikum wr wb,
Pada pembelajaran malam ini pertemuan ke-20 bertemakan "Menguak Dapur Penerbit Mayor", dengan narasumber Bapak Edi S. Mulyanta, S. Si. M.T. didampingi oleh Bapak Mulyadi, bertindak sebagai moderator. Beliau lahir di Yogyakarta pada 24 Mei 1969, dan berprofesi sebagai publishing consultant Andi Publisher sejak tahun 2020. Beliau juga seorang penulis yang telah menerbitkan sebanyak 11 judul buku sejak tahun 2003. Selain sebagai praktisi dibidang penerbitan, beliau juga seorang akademisi atau dosen. Didunia tulis menulis tentu belaiu tidak diragukan lagi, buku-buku karya beliau telah lama menghiasi toko-toko di Indonesia, umumnya berkaitan dengan dunia teknik. Hal ini sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau sebagai seorang magister dibidang teknik elektro. Malam ini beliau akan buka bukaan soal dapur kepada kita semua.
Pak Edi sudah hampir 20 tahun berkecimpung di dunia produksi buku, awalnya beliau adalah penulis buku mandiri yang hidupnya full dari menulis buku. Kemudian dipercaya untuk mengelola penerbitan buku di Yogyakarta. Istilah penerbit mayor sebenarnya mengacu pada jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Penerbit dengan jumlah terbitan di atas 200 judul per tahun dianggap sebagai penerbit skala mayor. Semasa pandemi, mereka tetap menerbitkan buku di atas 200 judul, meskipun terkendala produksi yang sempat tutup karena outlet toko buku juga terdampak pandemi.
Menurut beliau tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat dalam dunia penerbitan buku, karena perubahan teknologi betul-betul seperti bayang-bayang kelam yang dapat melahap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia. Runtuhnya dunia surat kabar, merupakan pukulan telak bagi dunia cetak, dan informasi berupa cetakan. Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-undang no 3 th 2017 tentang sistem perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no 75 yang keluar pada tahun 2019, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah ke dunia digital di penerbitan.
Dari pengalaman selama pandemik ternyata buku format digital masih merupakan embrio yang belum menghasilkan keuntungan yang sama dengan buku fisik. Sehingga masa depan buku fisik masih sangat menarik untuk dicermati.
Dari gambar dibawah ini merupakan gambaran secara garis besar posisi dari penerbit. Jadi yang didapat penulis selain royalty (koin) juga poin untuk jenjang akademik.
Buku yang biasa di tulis, narasumber menyarankan agar penulis mengikuti Peraturan Pemerintah No. 75 (Tahun 2019) yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan No.3 Tahun 2017. Dengan PP ini pula proses penerbitan buku menjadi lebih cepat.
Jenis buku yang dapat kita tulis
Perkembangan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, menuntut penerbit-penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Sehingga peluang untuk dapat terbit menjadi semakin menarik. Bapak ibu bisa menyambut peluang ini, mengingat kurikulum baru saat ini menuntut banyaknya sumber-sumber literasi bagi anak didik kita. Penerbit-penerbit saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama adalah mencari penulis dengan tema yang marketable. Apabila dipetakan, antara kualitas dan besar market akan terlihat peluang yang menarik untuk mengisi tema-tema buku yang menarik penerbit.
Pak Edi menjelaskan bahwa ada 4 kuadran yang digunakan oleh penerbit dalam menentukan buku tersebut layak terbit atau tidak di dasarkan pada keilmiahan dan besar market. Kuadran yang menarik bagi penerbit adalah buku yang punya market besar, dan tentunya diimbangi dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang ideal.
Kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan. Penerbit biasanya akan melakukan scouting , atau pencarian tema dan penulis, dan tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut. Team riset pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi.
Pak Edi juga mengajak para peserta untuk melihat terbitan mereka dalam format digital di link
Peserta bisa melihat-lihat terbitan narasumber dalam format digital di www.pbuandi.com dan bukudigital.my.id. Materi di open 20% sehingga para peserta pelatihan dapat pelajari outline buku, judul buku, pembagian per babnya, dan lain-lain.
Peserta pelatihan bisa melihat di contoh gratis yang dapat dibaca secara free. Peserta bisa mengintip karya-karya yang telah terbit sehingga memudahkan memberi arah tema buku apa yang kira-kira cocok dengan kompetensi masing-masing peserta.
Contoh tampilan di Google Books
Silakan peserta praktikan untuk memberikan wawasan bagaimana menulis bab-perbab, struktur buku, struktur kalimat, hingga paragraf. Tulislah perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan cara ATM yang sangat populer Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Penanggungjawab biaya penerbitan buku:
- Penerbit mayor biasanya mempunya dana untuk memilih terbitan buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh penerbit tersebut.
- Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku, adalah penerbitnya yang membiayai. Tetapi harus sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat terbit. Atau bisa juga dengan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbitnya sendiri, baik melalui skema dana pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dll.
- Trik yang dapat digunakan dan cukup mujarab adalah menulis berbarengan dengan pembiayaan gotong royong antar penulis. Banyak plus minus nya apabila menulis keroyokan, terutama angka kredit yang kecil karena dibagi beberapa penulis.
Banyak penerbit-penerbit saat ini menawarkan layanan hal tersebut. Silakan dimanfaatkan sembari belajar untuk memproduksi sendiri buku tersebut hingga proses pemasarannya. Konsentrasi penulis adalah di Materi yang otentik, dan unik. Penerbit akan membantu dalam hal Pembahasaan dan Penyajian.
Kesimpulan:
Penerbit adalah lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan buknya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke pembaca.
Silakan peserta manfaatkan kesempatan menulis buku yang terbuka lebar, saat perubahan kurikulum yang menjanjikan. Penerbit Mayor maupun Minor perbedaannya hanya di skala produksi, silakan peserta memilah dan memilih penerbit yang tentunya cocok dengan keinginan peserta sendiri.
Pangkalpinang, 02 Maret 2022
Rismaningsi
Penerbit adalah lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan bukunya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke pembaca. Super sekali kalimatnya.
BalasHapusTerima kasih Om Jay informasinya sangat bermanfaat buat kami pemula.
HapusMari kita sempatkan untuk menulis dan terbitkan di penerbit mayor
BalasHapusTerima kasih pak Samsul informasinya
HapusMakin mantuuuul ....melaju yrussss
BalasHapusYa bu makasih kita melaju sama-sama
HapusSemangat Bu Risma
BalasHapusAyo...terbitkan buku solo...
Ayo bu semakin semangat
BalasHapussukses selalu bu ... semoga sudah siap ke buku solonya ...
BalasHapusDitunggu buku solo bu Risma
BalasHapusDapur sudah terbuka, mari nikmati sajiannya "Go Penerbit Mayor"
BalasHapus