Senin, 28 Februari 2022

Pemasaran Buku


Judul                   : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-         : 19
Gelombang         : 23 dan 24
Hari/Tanggal       : Senin , 28 Februari 2022
Tema                   : Pemasaran Buku
Narasumber        : Agus Subardana, S.E, M.M.
Moderator           : Ibu  Raliyanti

Assalamualaikum wr wb,

Pelatihan malam ini, menghadirkan bapak Agus Subardana, S.E., M.M. sebagai narasumber dari Penerbit ANDI Yogyakarta. Beliau sudah bekerja selama 17 tahun di Penerbit Andi. Sejak awal tahun 1999 s.d sekarang, beliau menggeluti Bidang Pemasaran karena background S2 nya di Jurusan Manajemen Pemasaran. Beliau sering menjadi moderator berbagai event webinar. Malam ini beliau akan berbagi kepada kita semua mengenai Pemasaran Buku.


Pak Agus memaparkan tentang pentingnya buku. Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. 

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak. Pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak. Kundisi ini dicermati sebagai peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang  penerbitan buku. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Lebih lanjut pak Agus menjelaskan tentang bisnis penerbitan secara global. Di tengah melesunya bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku sekala Global - Dunia justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di secara global / Dunia hingga akhir 2021 (YTD) mengalami pertumbuhan cukup signifikan.
  • Data yang di maksud sebagai berikut:

Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).

Dari analisa pasar dan Diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan. Berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun. Jadi Industri buku di saat pandemi di indonesia mengalami penurunan yang dratis mencapai 50% hingga 80 %. 

Namun. Penerbit ANDI Offset Yogyakarta. Alhamdulilah masih bisa bertahan dan bertumbuh. Meski demikian, Penerbit ANDI Yogyakarta ada beberapa genre buku yang kontribusinya justru bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah, buku anak, masak, self improvement, hukum, Bisnis, parenting & family, dan computing & technology. Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online dan Directselling.

Fenomena lain yang perlu dicatat oleh para pemasar di industri penerbitan buku, narasumber menegaskan, adalah perubahan pola perilaku konsumen, khususnya segmen remaja. Konsumen remaja tidak lagi melihat harga, tapi gimmick. Mereka juga selalu ingin menjadi orang yang pertama mendapatkan produk bukunya. Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerbit buku:

Dari jenis-jenis katagori buku tersebut penerbit akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1. Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini penerbit dalam menjalankan bisnis Penerbit Buku yang sedang dijalankan masuk dakam faktor keduanya yaitu faktor mikro dan makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 42 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15000 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 katagori (dapat dikunjungi ke webside kami: www.andipublisher.com )

Strategi Pemasaran buku dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line) dan strategi pemasaran buku serangan Darat (off line), dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )

1. Pentingnya Transformasi Digital 
Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar , kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku.

Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain: 
  • Biaya lebih relatif terjangkau atau murah
  • Daya Jangkauan sangat luas 
  • Mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai katagori
  • Komonikasi dengan konsunen lebih mudah
  • Lebih cepat popular
  • Sangat membantu meningkatkan penjualan
  • Mudah evaluasi dan di kembangkan

Strategi On Line ini kurang lebih ada lima stretegi yang kami lalukan yaitu:

Pertama, melakukan pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best seller-nya, yang saat ini jumlahnya mencapai 100 best seller.

Kedua, Kami Penerbit ANDI  juga massif menggelar program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller individu. Tak hanya itu, kami juga menjual merchandise, e-book, hingga buat content.

Ketiga, Penerbit ANDI  juga melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga reseller. “Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk dibaca, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat".

Keempat, Penerbit ANDI juga melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling dan online.

Kelima, Penerbit ANDI Offset juga mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual melalui program diskon dan melakukan books fair/pameran buku secara On Line.

2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing-masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Kami Penerbit  ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom, Live,Youtube, TV. ANDI, dengan tema-tema yang menarik.

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut. Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1. Strategi Pemasaran di Toko Buku 
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.
  • Berikut data Toko Buku di Indonesia yang masih aktive


  •    Kami Marketing khusus toko buku..

  •  Salah satu tugas marketing toko buku yaitu chek stok

  • Tugas lain maketing toko buku yaitu menjalin hubungan baik

    Marketing Toko Buku juga harus bisa Selling skills, artinya kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjual produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Selling skills ini sangat menentukan apa yang akan dapat diraih ke depannya; sukses dan tidaknya  didalam berbisnis secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan  dalam menjual produk yang dimiliki. Menganalisa buku yang best seller, menganalisa potensi pembeli di toko. Jenis-jenis usia pengunjung juga mendapat perhatian dari marketing untuk meletakkan display ditoko tersebut. Atau juga bila dekat dengan perguruan tinggi, atau sekolah maka display buku juga disesuiakan. Bila buku sudah menipis maka segera melakukan RO (Repeat Order) agar produk buku tersebut tetap berjalan di toko.

    Untuk mempertajam pemasaran di toko buku dapat  dilakukan Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu  dilakukan, antara lain:
  • Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol.
  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
  • Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan Potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
  • Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB,    Program TAM, dll)
  • Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya  kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.
Dalam satu tahun kita dapat merencanakan Program Promo antara lain sebagai berikut:



  • Contoh Program Promo diskon di Gramedia


  •   Program edisi Tahun Ajaran mahasiswa dan akhir tahun





Strategi pemasaran buku yang terakhir yaitu Directselling.

Direct selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini memungkinkan untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan jangka panjang.

Produk-produk Penerbit ANDI Offset tersebut dipasarkan dan dijual langsung melalui perwakilan penjualan independen yang dikenal juga sebagai Sales Direct selling. Ini menghilangkan perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat distribusi regional. Sebaliknya, produk dikirim langsung dari produsen ke perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke konsumen. Produk yang dijual melalui penjualan langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah satu-satunya cara untuk membelinya.

Pemasaran Buku melalui Directselling ini di petakan berdasarkan jenis katagori buku yang di terbitkan. Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini di bagi menjadi beberapa target pasar yaitu:
  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP,  SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales). Tugas Tenaga Penjual / sales DIRECT SELLING tersebut di beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing-masing yang bertugas:
  • Kunjungan langsung ke tiap sekolah PAUD-TK, SD, SMP, SMA, SMK
  • Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi  untuk temui Dosen, tiap Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .
  • Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

"Tantangan terbesar dalam hidup adalah mengubah tragedi menjadi kemenangan, kesedihan menjadi kesuksesan, dan kebingungan menjadi kepercayaan diri." - Richie Norton.

Hidup memberikan tantangan dan setiap tantangan dilengkapi dengan pelangi dan lampu untuk menaklukkannya.


Pangkalpinang, 28 Februari 2022
Rismaningsi



Jumat, 25 Februari 2022

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 


Judul                   : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-         : 18
Gelombang         : 23 dan 24
Hari/Tanggal       : Jum'at , 25 Februari 2022
Tema                   : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Narasumber        : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Moderator           : Ibu  Rosminiyati

Assalamualaikum wr wb,

Kegiatan pelatihan malam ini akan dipandu seorang moderator yang hebat Ibu Rosminiyati, menjadikan kegiatan belajar ini semakin semarak. Pada malam ini adalah pertemuan ke-18 merupakan pertemuan yang luar biasa sekali, saya merasakan aura semangat dari rekan-rekan peserta pelatihan belajar menulis gelombang 23 dan 24 ditambah lagi materi bertema "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie", serta narasumber yang sangat luar biasa adalah Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Beliau adalah seorang guru yang masih muda dan berprestasi, 

Pak Brian adalah Sosok guru blogger millennial nan ganteng lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi, dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan. Beliau adalah alumnus Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang narasumber silahkan klik link di bawah ini. 👇

https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Berikut ini Pak Brian juga akan memperkenalkan dua rekanan penerbit Indie. Penerbitan buku akhir-akhir ini semakin mudah. Beberapa tahun yang lalu hanya ada penerbit mayor, penerbit indie tak seramai sekarang. Penerbit Indie ini memudahkan bagi para penulis untuk menerbitkan karyanya tanpa harus menunggu seleksi. Berbeda dengan penerbit mayor yang harus melalui perjuangan yang gigih untuk bisa lolos. Akan tetapi bila lolos pun proses penerbitannya memakan waktu yang cukup lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut, naskah pasti diterbitkan dan proses penerbitan mudah dan cepat. Berikut ciri-ciri dari penerbit Indie:


Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan. Beliau sendiri sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie.

Karena penerbit Indie itu banyak, maka perlu pertimbangan dalam memilih penerbit. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie:
  • Biaya penerbitan
  • fasilitas penerbitan
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Lama penerbitan
  • Jumlah buku yang didapat penulis
Jadi dari awal menurut beliau kita harus mengetahui hal-hal tersebut. Jangan sampai kita baru tahunya belakangan, kadang-kadang ada penerbit yang bilang gratis. Tapi kita tidak tahu ketentuan yang belum terungkap. Misalnya ternyata kita tidak dapat cetakkan bukunya, dapat master PDF saja. Kita mesti cari percetakkan sendiri. Atau misalnya gratis tapi harus cetak minimal 20 eksemplar.

Informasi dari narasumber ada dua penerbit yang bisa digunakan sebagai referensi bagi penulis pemula.

1. Penerbit Depok
https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html

2. Penerbit Malang
https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html

Ketentuan lengkap dapat dilihat pada link di atas.


Perbedaan antara dua penerbit di atas sebagai berikut:

Perbedaan terletak pada huruf yang dicetak tebal. Penerbit Depok juga ada paket gratis seperti ini. Akan tetapi ada minimal cetak yaitu 40 eksemplar. Paket ini biasanya dipakai untuk sekolah yang memang cetak banyak, sehingga tidak perlu memikirkan biaya penerbitan lagi. Penerbit Depok cocok untuk kita yang hanya sekedar menerbitkan buku saja, dan tidak berencana cetak ulang.

Penerbit Malang cocok untuk yang berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok. Jadi tergantung kebutuhan mana dari kedua penerbit yang dianggap cocok.

Demikian materi yang disampaikan Narasumber malam ini. Beliau berpesan bahwa sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah. Jadi jangan biarkan tulisan yang sudah ada hanya tersimpan dalam laptop saja. Orang lain perlu melihat tulisan kita. Tulisan yang kita anggap biasa bisa jadi luar biasa bagi orang lain. Terutama bagi yang nanti sudah 20 resume, jangan ditunda-tunda susun naskah untuk dikirim ke penerbit. Mumpung pelatihan masih berjalan, jadi semangatnya masih menyala.


Pangkalpinang, 25 Februari 2022
Rismaningsi



Rabu, 23 Februari 2022

Mengenal Penerbit Indie

 


Judul                   : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-         : 17
Gelombang         : 23 dan 24
Hari/Tanggal       : Rabu, 23 Februari 2022
Tema                   : Mengenal Penerbit Indie
Narasumber        : Mukminin, S.Pd, M.Pd.
Moderator           : Ibu Helwiyah


Assalamualaikum wr wb,

Kegiatan pelatihan malam ini akan dipandu seorang moderator yang hebat Ibu Herwiyah. Pada malam ini adalah pertemuan ke-17 merupakan pertemuan yang luar biasa sekali, saya merasakan aura semangat dari rekan-rekan peserta pelatihan belajar menulis gelombang 23 dan 24 ditambah lagi materi bertema "Mengenal Penerbit Indie", serta narasumber yang sangat luar biasa adalah Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd atau biasa dipanggil Cak Inin, seorang guru yang lahir di Jombang pada 6 Juli 1965, menjalani karirnya sebagai guru di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989 sampai sekarang. 

Beliau juga menjalani profesi yang sangat mulia sebagai konsultan umroh dan haji plus PT. Arminareka Perdana cabang Lamongan. Tak hanya itu, beliau juga menekuni karir terkait dunia menulis sejak usia 55 tahun bermula dari kegiatan belajar menulis bersama PGRI asuhan Om Jay gelombang 8. Mulai belajar menulis pada usia yang tidak mudah lagi, namun buku yang dihasilkan sangat banyak.Teman-teman beliau di gelombang.8 Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Musiin, Pak Yulius Roma Patandean, Pak Suharto ( Cing Ato) penulis hebat dan produktif, Bu Aam Nurhasanah, Mayor Nani Kusmayanti, dan bayak lagi tidak bisa menyebutkan semuanya  lebih kurang  200 orang.

Beliau ikuti pelatihan 30 kali pertemuan bersama Narsum hebat PGRI maka lahirlah buku resume beliau yang sekarang terjual laris manis "Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Pakar" dengan kata Pengantar Dr. Ngainun Naim Alhamdulillah 1 bulan yang lalu dilantik dan dikukuhkan menjadi guru besar Prof. Ngainun Naim (Dosen UIN Syahid Ali Rahmatullah, Tulungagung).



Pada zaman melinial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yang peserta bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki bayak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu di tulis dan terbitkan buku  menjadi yang bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. 

Uintuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Berbicara motivasi, ada banyak kata-kata agar kamu terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Kata-kata Mutiara smg motivasi diri:

1. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

Setelah itu mari kita pahami cara menulis dan menerbitkan buku. Untuk mewujudkan itu  memang butuh ketekunan, perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Agar terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yg harus dilalui: 
 
1. Prawriting

a. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar (Pay attention).
b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai membuat Draf ( outline buku/ daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku sesuai  draf tadi.  Menulis harus sesuai dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yang perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EBBI. 

5. Publikasi  

Jika tulisan berupa naskah buku sudah yakin maka  memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku. Penerbit Indie atau penerbit mandiri adalah sebuah cara alternatif untuk menerbitkan buku atau media yang lain yang dilakukan penulis dimana naskah bukan dari penerbitnya. Bagi penulis pemula ini merupakan langkah awal untuk menerbitkan buku baik secara kelompok atau individu. Melalui penerbit Indie proses cetak dan jasa layouter, editor, desainer hingga pengajuan ISBN di kembalikan kepada penulis.  

Dalam proses penerbitan buku perlu diketahui ada 2 macam penerbit. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie.  Masing-masing  penerbit memiliki perbedaan dalam proses penerbitan  karya penulis: 

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 
  • Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
  • Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
  • Penerbit mayor :  Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum diterbitkan, buku-buku yang sesuai dengan selera pasar. Oleh karena itu proses penerbitannya juga akan lama, sampai 3 bulan, bahkan bertahun-tahun karena melalui proses yang panjang.  
  • Penerbit Indie akan menerbitkan semua buku selama memenuhi persyaratan terkait ketentuan yang berlaku dan hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 bulan.
3. Profesionalitas
  • Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
  • Penerbit indie pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit yang jadi pilihan penulis. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas coklat halus awet ( bookpapar).

4. Waktu Penerbitan

  • Penerbit mayor : Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
  • Penerbit indie : Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5. Royalti
  • Penerbit Mayor memberikan royalti kepada penulis maksimal 10% dari total penjualan yang dibayarkan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan buku tersebut terjual.
  • Penerbit Indie  biasanya memberikan royalti umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat WA grup, Twitter, Instagram, facebook, dll.
6. Biaya Penerbitan
  • Penerbit Mayor biaya penerbitan tidak meminta bayaran kepada penulis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Penerbit Mayor memiliki pertimbangan untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual kerugian hanya ada di pihak penerbit.
  • Penerbit Indie, biaya dibebankan kepada penulis yang besarnya tergantung kepada penerbit masing-masing.

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN yaitu sebuah perusahaan yang melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 

Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis. 

2. Naskah diketik pada kertas A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA penerbit  atau email gusmukminin@gmail.com




Assalamualaikum Bapak, Ibu, ini rincian biaya cetak buku  TERBARU ( TERJANGKAU) di KAMILA PRESS LAMONGAN,  hub. hp/wa Mukminin, 081330944498, 

✓ Biaya Cetak buku  A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)", 
termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku: 

A. 60 halaman: 

#  Cetak 5 buku/ eksp. =  566.000
# Cetak 10 buku/ eksp. =  632.000, 
plus ongkir

B. 70 hlm:  

#  Cetak 5 buku = 570.000
# Cetak 10 buku = 650.000,
. Plus Ongkir

C. 85 hlm : 

 # Cetak 5 buku = 580.000
# Cetak 10 buku = 
660.000

D. 90 hlm:

# Cetak 5 buku = 600.000
# Cetak 10 Buku = 715.000

E. 100 hlm: 

# Cetak 5 buku = 635.000
# Cetak 10.Buku = 725.000

F. 125 hlm: 

# Cetak 5 buku = 650.000
# Cetak 10 buku = 751.000

G. 150 hlm= 

# Cetak 5 buku = 665.000
# Cetak 10 buku = 800.000

H. 200 hlm: 

# 5 buku = 695.000
# 10 buku = 841.000

I. 250 hlm:

# Cetak 5 buku = 725.000
# Cetak 10 buku = 900.000

J. 300 hlm:

# Cetak 5 buku = 753.000
# Cetak 10 buku = 957.000

#  SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, 

Lebihnya dihitung harga cetak ulang :

1.  Cetak buku 60 hlm 
Harga @ 20.000
2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @21.000
3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500
4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000
6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 40.000
7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  45.000


Ini fasilitasnya: Dibuatkan cover buku, layout, Edit, sertifikat Penulis buku, PO buku. Dapat buku ISBN sesuai pesanan. Cetak 10 dapat 10 buku yg 2 buku ke PERPUSNAS tanggung jawab Kamila Press.






Pada akhir materi Narasumber ini menampilkan motto yang menjadi motivasi dan semangat yang di berikan kepada peserta pelatihan."Penambah Imun dan Booster Bagi Penulis". Kata Ibu Helwiyah moderator acara.
       
                                


Setelah selesai pemaparan materi dan penjelasan dari Narasumber. Sampailah pada sesi tanya jawab:

P1
Lilis garut
1. Apakah ada diskon buat peserta webinar malam ini?
2. Berarti harga itu sudah termasuk sertifikat dan coveryah? Atau termasuk ngedit jg?

Jawab
Terima kasih pertanyaan dari ibu Lilis Garut. 
1. Itu sudah harga net. Jadi cetak 20 buku umpannya, dg 60 halaman.
Maka yg 10 buku harga atas termasuk (Cover buku, ISBN, Layout, edit, PO Buku dan Sertifikat) harga 632.000
Yg 10 buku dihargai cetak ulang harga bawah perbuku X @ 20.000 = 200.000
Ditambah ongkir. 
Terima kasih Bu.

P3

Saya Damar dari Banten Ijin bertanya : Jika terbitkan buku di penerbit Indi kamila Press, dengan tebal dan harga yang sudah ditayangkan ... Berapa  lama dari sejak naskah dari penulis dikirim lengkap hingga buku terbit ber ISBN?

Jawab
Terima kasih pak Damar pertanyaan yg bagus. 

Dari naskah dikirim lalu kami ajukan ISBN turunnya skrg rata-rata 4 Minggu kadan bisa lebih dan kadang bisa kurang. Krn habis PKKM dan byk buku masuk dari guru-guru yg menulis. Sebelum turun kami buatkan cover buku sesuai permintaa. Setelah turun kami proses Layuot..setelah selesai kami kirim ke penulis utk dicek lagi. Jika ada yg masih kurang pas kata atau ejaan bisa diajukan revisi. Lalu kami revisi Sampai deal. Lalu naik cetak dan bayar biaya. Dari naskah Samapi terbit sekitar 8 Minggu pak. Mkasih

P4

Assalamualaikum wr. wb, nama saya pak Miswan mau bertanya, (1) jika kita sudah menerbitkan   sampai 10 buku,  dan tiba2 ada kesalah tulisan dan mau cetak buku 10 buku lagi,  apakah perlu ada biaya tambahan  atau tidak (2) bagaimana kiat2 agar kita bisa membuka penerbitan buku seperti penerbit indie.  (3) apa motivasi tertinggi bapak menjadi penulis yang handal diusia tidak mudah lagi tapi tetap berkarya dan hasilnya luar biasa. mohn penjelannya terima kasih

Jawab
Terima kasih bapak Miswan. 
Pertanyaan
1. Jika ada revisi utk cetak ulang kami revisi tanpa bayar lagi gratis.
2. Sdh sy jawab di atas
 Setelah dapat SIUP ( surat izin usaha) maka.kira daftar ke Perpusnas dg ngisi bbroa persyaratan surat2 izin dll. Jika.sdh kita bisa ajukan no. ISBN 
3. Motivasi sy. Sy ingin berbagi pengalaman lewat tulisan dan memberi.contoh anak didik saya, anak-anak saya, teman-teman guru yg muda bahwa semua org bisa menulis asal ada niat kuat, nekat, cari mentor ( ikut pelatihan) dan segera menulis apa.saja yg kira bisa ( sesuai passion.kita ). Dan menulis itu ibadah bisa memotivasi orang lain dan berbagi ilmu. Dan harus menjaga semangat menulis dg sharung dg teman2 grup. Serta rajin blogworking ( mengunjungi blog teman utk tambahan ilmu dan cara menulis).

P5

Saya bu Elmiya Sari dari Pasuruan. Bapak luar biasa di usia tak muda tetap semangat berkarya.
Pertanyaan saya. 
1. Apakah motivasi utama bapak untuk menulis?
2. Adakah waktu khusus yang bapak sediakan untuk menulis melihat kesibukan bapak.
3. Pak tolong beri kami kemudahan ( penulis pemula) dg adanya harga khusus.

Jawab
Siap. Mksih Bu Elmiya tetangga Jawa Timur semangat!!!

No. 1. baru sy jwb di atas.
2. Ya Bu saya Senin sampai Sabtu ngajar, lalu sore, malam melayani teman2 yg menerbitkan buku dari minta cover, revisi dan minta kata pengantar saya sampai jam 11 malam. Dan siangnya setelah ngajar dg anak2 ngedit naskah. 

Waktu yg paling tepat bagi saya menulis adalah usai shalat jama'ah subuh di masjid pulang, ngaji sebentar langsung nulis sampai jam 6 terus persiapan ke sekolah. Ketika.di jalan ada ide masuk buat puisi, pantun, atau certita inspiratif maka di sekolah sy tulis harus besarnya. Subuh dijadikan tulisan. 

3. Utk harga itu semua sama. Om Jay, Pak.Rahmadi Kalimantan, Cing Ato dan temannya, Pak Sudomo NTT, Pak.Mashudi.Banyuwangi dan byk tak bisa Dy sebutkan harta…

P6

Assalamuaalikum wr, wb.
Selamat malam, PakMukminin. Salam kenal
Maria dari Jakarta. Terima kasih pak telah mengispirasi saya melalui karya-karya yang luar biasa hebatnya. 
Ingin bertanya.
1. Bagaimana menulis resume yang benar tanpa berkesan plagiarisme?
2. Bagaimana menyegarkan gagasan ketika kehilangan kata-kata untuk menyambung menjadi paragraf baru dan mengandung  makna ?
3. Apa saja strategi agar menulis itu selesai?

Jawab
Terima kasih, Pak. Salam sehat.

Waalaikum slm ww.
Terima kasih Bu Maria JKT. 

1. Ibu menulis Resume dari materi grup PGRI tolong diambil intinya dg
dikembangkan dg kalimat sendiri. Terus cari referensi dari internet atau buku utuk memperkaya materi itu. Jika mengambil pendapat tokoh, tulislah namanya.

Resume buku sy jurus jitu itu alhamdulilah bagus berdasarkan testimoni teman2 pembeli dan bisa dijadikan contoh dan model menulis dan menerbitkan buku. Karena setiap materi kuliah menulis di grup PGRI pasti sy beri pendahuluan / pengantar menuju ke materi dg ambil di internet lalu sy parafrasekan ( sy tulis dg  sy).

2. Untuk menyegarkan jika kehilangan kata-kata utk menyambung paragraf baru. Maka kita istirahat dulu,sebentar mungkin jenuh. Minum kopi, teh atau dengar musik sebentar lalu fres nyambung lagi. 

3. Strategi menulis itu harus selesai jgn dipotong spt pertanyaan no.2. jangan berhenti dulu. Tulis sj apa yg ada di benak kita, lanjut terus jgn hiraukan EYD salah kata atau kurang kata. Tuntaskan ide yg ada dlm benak kita. Jika sudah berhentilah. 

Nanti jika 3 jam atau besoknya kita baca ulang utk diperbaiki teramsuk Langkah2 di PPT yg saya share tadi. Demikian mksih

P7

Assalamu'alaikum w.w.
Saya Amali Kurniawan,bantul
Salam Cak Inin,sangat menarik penjelasannya ttg penerbit Indie.
Mhn izin sy ingin menanyakan beberapa pertanyaan:
1. Dalam menerbitkan buku ber-ISBN apakah kelebihannya penerbit Indie miliknya Cak Inin dibandingkan dgn penerbit lainnya?Misalnya dengan promo utk penulis akan mendapatkan fasilitas dipublish di google play book?
2. Saya pernah mendengar utk kenaikan pangkat Guru PNS, dengan membuat buku solo Ber-ISBN berupa puisi, Penerbit harus menyediakan/memiliki Editor Sastra,kalau tidak nanti bukunya tidak akan dinilai, bagaimana menurut pandangan Cak Inin mengenai hal ini?
3. Bagaimana suka dukanya Cak Inin dalam mendirikan penerbitan?apakah bisnis penerbitan masih memiliki prospek yang menjanjikan di era digital saat ini?
Terima kasih atas jawabannya.

Jawab
Waalaikum slm ww
Matur nuwun Ustadz Amali tonggo Dewe Tiyang Nganjuk saya asli Jombang ketemu di grup PGRI.

1. Kelebihannya penerbit Kamila Press milik saya sendiri sy  layani dg sepenuh hati sesuai permainan. Kemudian yg menilai ya yg pernah menerbitkan buku ke saya spt guru kita dan tmn2 di atas terus jadi langganan baik.cetak langsung atau cetak ulang juga ngajak teman2 nya cetak ke sy. 

2. Jih jadi utk terbitan buku puisi atau pantun, setelah selesai menulis bisa minta penilaian teman yg bisa ttg itu. Atau minta dieditkan Jika ada yg salah kepada teman. Ada juga yg langsung ke saya. Lallu kita proses. Jika ISBN turun buku solo insya Allah dapat nilai 3. 

3. Ya byk sukanya Krn saya dapat ilmu dari buku2 yg sy terbitakan sdh 200 lebih judul. Dan senang dpt membantu teman2 utk memperbaiki pantun, puisi 2.0 ( 2 buku sdh terbit). Shg terbit buku utk bisa kenaikan pangkat dll. 


Pangkalpinang, 23 Februari 2022
Rismaningsi

Senin, 21 Februari 2022

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

 


Judul                  : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-        : 16
Gelombang        : 23 dan 24
Hari/Tanggal      : Senin,21 Februari 2022
Tema                  : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis
Narasumber       : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Moderator          : Bapak Muliadi

Assalamualaikum wr wb, 

Asyiknya menulis di sepanjang perjalanan belajar di kelas belajar menulis PGRI asuhan Om Jay menjadikan pertemuan demi pertemuan begitu cepat berganti. Tibalah saatnya bertemu dengan narasumber yang membahas tema "Langkah Menyusun Buku Secara Sistimatis". Beliau adalah Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. didampingi moderator andal Bapak Muliadi.

Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd, lahir di Salubarani, Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, 6 Juli 1984. Lulus S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007) dan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja (2019-2021). Tahun 2007-2015 mengajar di SMAN 9 Tana Toraja. Tahun 2009 menjadi guru PNS dan mengajar di SMAN 3 Tana Toraja hingga tahun 2015. Tahun 2015-sekarang sebagai guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja.  Beliau pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja. Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia.

Beliau telah menulis 9 buku solo yang diterbitkan oleh penerbit Andi Offset. UT, dan penerbit Indie, dan 3 buku antologi selama tahun 2020-2021. Tak hanya menerbitkan buku, beliau juga berprestasi sebagai pemenang ketiga lomba kreativitas guru tingkat SMA pada porseni PGRI provinsi Sulawesi Selatan tahun 2017, peraih dua medali emas dan tiga medali perunggu Gurulympice PGRI tahun 2020, dan guru berprestasi jenjang SMA provinsi Sulawesi Selatan tanun 2021.


Kita Lanjutkan ke materi malam ini dengan Topik "Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis". Beliau yakin, peserta belajar menulis telah memiliki bakat dan kemampuan sendiri dalam melakukan editing terhadap naskah tulisan untuk kemudian diusulkan kepada penerbit. Apa yang beliau bagikan malam ini adalah pengalamannya selama ini. Beliau berpesan kepada peserta untuk yakin terhadap naska buku yang telah di tulis. Tulisan yang sederhana akan tetap memiliki tempat tersendiri di hati pembaca. Oleh sebab itu, hindari perasaan minder dengan memegang prinsip bahwa buku yang kita tulis sangat baik untuk diterbitkan.

Langkah  Meyusun Buku Secara Sistimatis Versi Bapak Yulius Roma Patandean:

1 Dalam menulis dan menyelesaikan tulisan, saya masih memegang prinsip CLBK. Apa itu CLBK?

2 Menulis tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada percobaan. Bagi saya, COBA untuk menulis adalah satu kata romantis. Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.

3 Percobaan mendorong kita untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, cairkan ide itu mengalir bersama jari-jari mungil kita. Melakukan proses lebih dalam membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.

4 Menulis harus menjadi budaya. So, BUDAYAKAN! Bagi orang Toraja, mengenakan sarung dalam berbagai aktifitas adalah bagian dari budaya yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup saya dan teman-teman. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya. Sebuah buku yang terbit dari penerbit.

5 Budaya seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis yang saya anut. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam prakteknya.

Coba, Lakukan, Budayakan, Konsisten, inilah yang beliau sebut CLBK dalam menulis. Istilah ini boleh menjadi pemberi semangat dan pendorong kepada teman-teman untuk memulai, meneruskan dan menciptakan karya tulisan. Nah, tentunya calon naskah teman-teman telah siap. PASTI YA. Minimal dari resume materi-materi yang telah disajikan puluhan narasumber sebelumnya. Lebih luar biasa lagi jika teman-teman telah memiliki naskah solo.

Seperti apa cara sistematis yang dilakukan narasumber dalam menyelesaikan tulisan?

Kita dapat menyimak penjelasan narasumber mengenai cara sistematis dalam melakukan tulisan, dalam dua tautan berikut ini:

https://youtu.be/eePQwyHAcjw
https://youtu.be/jXPr59aWJSc

Menyelesaikan tulisan akan terjadi oleh karena konsistensi dalam menulis. Jadi, romansa menulis terasa indah ketika CLBK menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses mengumpulkan percikan-percikan ide kita, kemudian kita susun secara sistematis.


Pangkalpinang, 21 Februari 2022
Rismaningsi



Jumat, 18 Februari 2022

Konsep Buku Nonfiksi



Judul                  : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke-        : 15
Gelombang        : 23 dan 24
Hari/Tanggal      : Jum'at,18 Februari 2022
Tema                  : Konsep Buku Nonfiksi 
Narasumber       : Ibu Musiin, M.Pd.
Moderator          : Bapak Dail Ma'ruf

Assalamualaikum wr wb, 

Kegiatan pelatihan malam ini memasuki pertemuan ke 15, ibaratnya setengah langkah kita lalui untuk menuju puncak kesuksesan di putaran ke 30. Pertemuan ini akan dipandu seorang moderator yang hebat Bapak Dail Ma'ruf. Materi malam ini bertemakan "Konsep Buku Nonfiksi", serta narasumber yang sangat luar biasa adalah Ibu Musiin, M.Pd. atau biasa dipanggil Ibu Iin. Beliau merupakan salah satu dari alumni kelas belajar menulis asuhan Om Jay gelombang 8. Beliau juga seorang petarung hebat yang berani dan sukses dalam menghadapi tantangan menulis bersama Prof. Eko Indrajid. Alhasil, buku dengan judul "Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi" berhasil mengisi pajangan di toko Gramedia secara online dan ofline.





Deretan buku-buku di rak tengah adalah karya alumni gelombang 8 yang berhasil masuk ke penerbit mayor, Penerbit Andi..Beliau yakin kita semua yang ada di kelas belajar menulis ini pasti juga mampu menjadi pemenang dengan menerbitkan tidak hanya satu buku namun puluhan buku.

Ibu Musiin telah berhasil mengalahkan ketakutan dari dirinya sendiri. Ketakutan  itu ternyata merendahkan potensinya untuk menulis. Ketakutan yang beliau rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuat beliau merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.

Kekuatan menulis ini akan menjadi sangat berarti ketika  ingin menjadi bagian dari Program Guru Penggerak. Dan Cahaya untuk berkarya berasal dari diri sendiri. Beliau yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kita jangan sampai menjadikan kegiatan menulis sebagai sebuah mimpi buruk. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan.

Prof. Eko kita ibaratkan sebagai seorang Master Chef yang memberikan banyak pilihan bahan masakan yang bisa di olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan  Prof Eko, bisa diperoleh di Prof EKOJI Channel. Seperti yang disampaikan Prof Eko, bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai.

Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Beliau memiliki buku, Kita pun juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir.


Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. 

Berapa ratus purnama telah di lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi, semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Alasan beliau ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

                                   

Apakah kutipan ini masih relevan di era digital saat ini? 

Di era Tik Tok, You Tube, dan Instagram. Kekuatan youtuber hebat, selegram terkenal, salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi bisa dibangun jika kita pandai merangkai kata dan kalimat. 


Kutipan ini membawa pesan menulislah jika engkau ingin dikenal orang banyak.

Keinginan kuat ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko Indrajid.   

Kalau kita berpikir untuk menulis buku maka akan lahir buku. Kalau kita berpikir kegagalan, maka yang tersisa hanya kekecewaan.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau sederhana ke rumit).            Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan

3.Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-       buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)

Terkait pengalaman menulis buku "Literasi Digital Nusantara" beliau menggunakan pola  Klaster. Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni:
1.  Pratulis
2.  Menulis Draf
3.  Merevisi Draf
4.  Menyunting Naskah
5.  Menerbitkan

Selanjutnya marilah kita kupas satu per satu langkah-langkah tersebut, yakni:

Langkah pertama, Pratulis 
  1. Menentukan tema
  2. Menemukan ide
  3. Merencanakan jenis tulisan
  4. Mengumpulkan bahan tulisan
  5. Bertukar pikiran
  6. Menyusun daftar
  7. Meriset
  8. Membuat Mind Mapping
  9. Menyusun kerangka
Tema dapat ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk mengembangkan tema, diperlukan ide yang menarik.
Ide-ide tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
    1. Pengalaman pribadi
    2. Pengalaman orang lain
    3.  Berita di media  massa            
    4.  Status Facebook/Twitter/
         Whatsapp/Instagramp
    5.  Imajinasi
    6.  Mengamati lingkungan
    7.  Perenungan
    8.  Membaca buku

Tema yang diangkat di dalam buku tersebut adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. 

Sebagai referensi untuk mengembangkan tulisannya, beliau mengambil data dan fakta diperoleh dari literasi di internet. Referensi penulisan buku meliputi hal-hal berikut ini:
1. Pengetahuan yang diperoleh     secara formal, nonformal, atau informal.
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal.
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini.
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan.

Kita patut bersyukur di era digital seperti sekarang ini, betapa mudahnya fasilitas untuk menulis buku, semua serba mudah. Semua ini bisa bayangkan, penulis jaman dulu harus mengetik dengan mesin ketik manual. Mereka bisa menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Seharusnya generasi kita lebih luar biasa lagi. Youtuber menjadi hebat juga membutuhkan tim kreatif yang juga pasti membutuhkan skenario. Skenario jika tidak didukung kekuatan menulis pasti hasilnya juga tidak luar biasa.

Setelah menentukan tema dan menyiapkan referensi yang diperlukan. Ibu Iin membuat kerangka tulisan. Setelah disetujui Prof. Eko, beliau melanjutkan ke proses penulisan buku.

Kerangka tulisan yang beliau buat untuk proses penulisan buku berikut ini:

BAB 1 Penggunaan Internet di Indonesia
A.  Pembagian Generasi Pengguna Internet
B.  Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A.  Media Sosial
B.  UU ITE
C.  Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A.  Pengertian
B.  Elemen
C.  Pengembangan
D.  Kerangka Literasi Digital
E.  Level Kompetensi Literasi Digital
F.   Manfaat
G.  Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H.  Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A.  Keluarga
B.  Sekolah
C.  Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B.  Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C.  Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be).

Pak Yulius juga merupakan alumni gelombang 8 dan Ibu Iin yakin beliau juga akan memberikan materi kepada kita.  Langkah beliau sangat mujarab untuk menulis sebuah buku.

Dengan  langkah ini, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Anotomi  sebuah buku nonfiksi meliputi bagian berikut ini:
1.  Halaman Judul
2.  Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3.  Halaman Daftar Isi
4.  Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5.  Halaman Prakata
6.  Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7.  Bagian /Bab
8.  Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9.  Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Anatomi ini penting dibuat, karena menyangkut susunan dari sebuah buku.

Langkah kedua,Menulis Draf:
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.

Langkah ketiga, Merevisi Draf:
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian.
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat. Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI).
1. Ejaan
2.  Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Langka kelima, Menerbitkan.
Jika seluruh proses penulisan sudah dilakukan dengan baik, dan kelengkapan buku juga sudah dilaksanakan, maka naska buku siap dikirimkan ke penerbit untuk diterbitkan.

Dalam proses menulis, tentunya narasumber juga menemukan hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut adalah:
1.  Hambatan waktu
2.  Hambatan kreativitas
3.  Hambatan teknis
4.  Hambatan tujuan
5.  Hambatan psikologis

Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

Hambatan-hambatan yang dihadapi narasumber diatasi dengan cara  sebagai berikut:
1.  Banyak membaca
2.  Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3.  Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi  memasak).

Dari materi ini dapat disimpulkan bahwa dalam menulis buku nonfiksi kita harus memahami tiga pola penulisannya, yaitu pola hierarkis, pola prosedural, dan pola klaster.  Dengan memahami pola ini, kita dapat menyusun buku sesuai jenis buku tersebut.


Pangkalpinang, 18 Februari 2022
Rismaningsi

Mengelola Taman Bacaan

  J udul                        : Pelatihan Belajar Menulis PGRI Resume ke-            : 30 Gelombang            : 23 dan 24 Hari/Tanggal   ...